Bernyanyi Bersama (Paduan Suara) (Seni Musik VII/2) Part 2

 

C. Vokalisi Paduan Suara

1. Teknik Pemanasan

a. Minum Air Hangat Secukupnya

    Sebelum menyanyi awali dengan meminum air hangat secukupnya. 

b. Latihan Bernapas Panjang

    Melalui latihan ini, akan mengurangi masa tekanan suara sehingga napasnya dapat dikontrol dengan mudah ketika bernyanyi.

c. Melakukan Teknik Hamming

    Hamming adalah proses mendengungkan suara dengan keadaan mulut tertutup. Keluarkan suara dengungan mengikuti tangga nada dari rendah ke nada tinggi.

d. Melatih Kemampuan Suara

1) Belajar Melafalkan Huruf Vokal

2) Belajar Menggunakan Teknik Pernapasan Diafragma


2. Latihan Vokalisi

    Teknik latihan vokalisi meliputi bersenandung, lakukan lip trill, latihan suara sirene, pelenturan lidah, membunyikan nada panjang, dan membunyikan nada rendah.

a. Senandung

    Lakukan senandung do-re-mi sesuai tangga nada naik dan turun. Latihan ini untuk melatih suara dengan nada yang berubah-ubah.

b. Latihan Lip Trill

Latihan ini dilakukan dengan menggetarkan dan melenturkan bibir guna merilekskan pita suara. Untuk melakukan lip trill, rapatkan bibir, buka sedikit, lalu semburkan udara melalui celah bibir (sambil membayangkan suara motor atau dengung lebah).

c. Bunyikan Suara Sirene

Ucapkan “ng” di dalam hidung seperti sedang membunyikan dua huruf terakhir pada kata “yang”. Keluarkan terus suara ini dengan 3–5 nada dasar.

d. Melenturkan Lidah

Untuk melenturkan lidah dapat dilakukan dengan mengucapkan beberapa kalimat sambil mengubah nada dasar. Latihan ini bermanfaat memperbaiki artikulasi dan melenturkan pita suara jika diucapkan sambil mengubah volume suara dan nada dasar.

e. Latihan Nada Panjang

1) Tarik tulang rusuk ke samping, aktifkan otot perut bawah, rilekskan bahu dan leher.

2) Tarik napas perlahan-lahan sambil melebarkan rongga tenggorok, merentangkan lengan, dan mengembangkan rongga dada seolah-olah baru saja terkejut.

3) Pilihlah satu not di tengah rentang vokal lalu lakukan langkah di atas. Nyanyikan not sepanjang mungkin sambil melebarkan dan merilekskan rongga tenggorok.

f. Latihan Nada Tinggi

1) Belajarlah mengatur aliran udara agar tetap stabil sewaktu menyanyi.

2) Rilekskan semua otot.

3) Saat menyanyi, usahakan agar bagian tubuh untuk menciptakan resonansi (tenggorok, mulut, hidung, dada, dan lain-lain) tetap membentuk rongga.

4) Pilihlah lagu yang nadanya tinggi lalu latihlah bagian per bagian sampai kalian mampu menyanyikan seluruh lagu dengan nyaman.

g. Latihan Nada Rendah

1) Biasakan melebarkan rongga tenggorok dan mempertahankan resonansi pada wajah.

2) Jika resonansi tidak terasa pada wajah sewaktu menyanyikan nada rendah, gerakkan kepala ke kiri ke kanan untuk melebarkan rongga tenggorok, lalu coba lagi.

3) Nada rendah tidak bisa dinyanyikan dengan suara keras. Jadi, jangan khawatir apabila volume suara mengecil saat menyanyikan nada rendah. 


D. Bernyanyi Mengikuti Aba-Aba (Dirigen)

Orkestra maupun paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau konduktor.

1. Syarat-Syarat menjadi Seorang Dirigen

  • Kepribadian yang menarik.
  • Memiliki kualitas fisik, sosial, dan demokratis.
  • Menguasai sejarah musik, pengetahuan teori musik, pengetahuan musik secara umum.
  • Lancar dalam membaca partitur lagu.
  • Mengenal tingkat paduan suara.


2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Seorang Dirigen

  • Menarik perhatian pemain musik.
  • Gerakan pendahuluan.
  • Saat memulai lagu (insetting).
  • Saat berlangsungnya lagu.
  • Saat berakhirnya lagu (ending).


3. Teknik Memberi Aba-Aba

Beberapa pola gerakan tangan dalam memberi aba-aba.







4. Kodaly Hand Sign

    Metode ‘tanda tangan’ Kodály telah berhasil menjembati komunikasi antara guru musik dengan anak-anak didiknya. Ketika komunikasi dengan bahasa verbal mengalami hambatan, bahasa simbol atau kode mengambil alih peran itu. Seperti halnya dengan kode Morse yang berhasil menyampaikan pesan dengan ‘ketukan’.

    Salah satu pengguna metode Kodaly hande sign di Indonesia adalah musik angklung.  Angklung diangkat sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada tahun 2010.


Baca Juga:
Bernyanyi Bersama (Paduan Suara) (Seni Musik VII/2) Part 1

Posting Komentar untuk "Bernyanyi Bersama (Paduan Suara) (Seni Musik VII/2) Part 2"