Menciptakan Musik Sederhana (Seni Musik X/1) Part 2


B. Menciptakan Lagu Sederhana 

    Menciptakan lagu dimulai dengan tahapan memahami terlebih dahulu tentang unsur-unsur musik dan pengetahuan tentang alat musik. 

    Pengetahuan alat musik digunakan untuk memilih instrumentasi yang tepat sesuai konsep lagunya. Demikian juga diharuskan memahami tentang proses membuat lirik atau syair lagu. 

    Teks/lirik lagu dapat menjadi sarana mengekspresikan beragam perasaan manusia, seperti marah, benci, rindu, senang, sedih, gundah, keputusasaan, atau harapan. 

1. Menentukan Tema dan Judul Lagu

    Untuk tahap pertama mencipta lagu, kita harus menentukan tema dan judul lagu yang akan kita buat. 

    Tema dapat dibuat dari pengalaman kita setiap hari, dan dari tema tersebut dapat dibuat judul lagu yang akan kita buat. 

2. Membuat Melodi dan Progresi Akor

Contoh Menyusun Melodi:

Misalnya, untuk baris pertama kita buat progresi/pergerakan akor C - G - C – G – C 

a. Birama ke-1 akornya C misal kita ambil nada 5 (sol).

b. Birama ke-2 akornya G kita ambil nada 2 (re).

c. Birama ke-3 akornya C kita ambil nada 5 ( sol) kita buat melodi      

    ulangan.

d. Birama ke-4 akornya G kita ambil nada 2 (re) dan akornya C kita     

    ambil nada 1 (do).

Melodinya kita buat seperti ini:

Progresi akornya kita buat F - C - F - C

a. Birama ke-1 akor F misalnya kita ambil nada 4 (fa).

b. Birama ke-2 akor C kita ambil nada 5 (sol).

c. Birama ke-3 akor F kita ambil nada 4 (fa).

d. Birama ke-4 akor C kita ambil nada 5 (sol).

3. Membuat Syair Lagu 

    Ketika kalian merasa sudah cocok dengan lirik dan melodi yang dibuat, cobalah untuk mulai bermain dan menyanyikan lagu itu berulang-ulang. Semakin sering kalian ulang maka akan semakin akrab dengan lagu itu. 

Contoh lagu anak-anak

Contoh genre lagu populer


C. Mencipta Orkestrasi Musik Sederhana

1. Dasar-Dasar Orkestrasi

    Orkestrasi adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan bentuk penulisan sebuah ansambel maupun orkestra. Hal ini biasanya diilhami oleh karya musik yang tertulis (partitur), ataupun yang didengar. 

2. Langkah-Langkah Membuat Orkestrasi Sederhana

a. Memahami Materi Lagu yang Akan Dibuat Orkestrasinya

    Materi lagu yang akan ditranskrip ke dalam formasi/bentuk lain harus dikuasai sepenuhnya baik secara auditif/suara maupun partitur/tulisan musik (score), sehingga nantinya proses penggarapannya berjalan lancar tanpa mengalami hambatan.

b. Memahami Bentuk Partitur Lagu yang Akan Diubah

    Mengerti secara lengkap tentang bagian dari materi lagu yang akan digarap ke dalam format lain. Berikut beberapa contoh tulisan lagu.

  1. Conductor Score 
  2. Full Score 
  3. Simply Score 
  4. Choir Score 

3. Memahami Lokasi Baru sebagai Hasil Penerapan

Memahami formasi baru sebagai hasil akhir dari proses orkestrasi, seperti berapa garis birama (staff) yang akan digunakan pada formasi ansambel tersebut dimulai dari solo instrumen, duet, trio, kuartet, kwintet sampai pada ansambel alat musik gesek. 

4. Menjaga Keutuhan Melodi Pokok

Melodi pokok (cantus fermus), harus tetap asli (original) karena sebuah karya akan menjadi karya lain ketika melodi sebagai ciri komposisi diubah sedemikian rupa. 

5. Menjaga Orisinalitas Harmoni

Menjaga keaslian harmoni artinya tetap mempergunakan progresi akor, kontra melodi, filer, maupun figur bas yang terdapat dalam komposisi aslinya. Di bawah ini dicontohkan partitur orkestra sederhana.


D. Mengemas Sajian Karya Musik Ciptaan 

    Pengemasan sebuah karya musik merupakan hasil akhir dari semua proses mencipta karya musik sederhana. 

    Gagasan-gagasan/ide musik yang telah dieksplorasikan akan diterapkan dalam bentuk penciptaan karya musik. 

    Formasi pemusik yang akan memainkan, teknik permainan, dan jenis musik yang dipilih, akan menjadi bahan kajian untuk menentukan proses pengemasan sajian pertunjukan karya musik tersebut. 

    Bentuk tunggal adalah menampilkan penyanyi tunggal (solo) atau penampilan pemain musik tunggal, seperti pemain piano tunggal, gitar tunggal, atau organ tunggal. 

    Bentuk kelompok adalah duet, trio, kuartet, kuintet sampai berbentuk orkestra. Bentuk penyajian tersebut dapat dikemas dalam jenis vokal grup, paduan suara, pop, jazz, rock, akapela.

1. Mengemas Karya Musik dalam Bentuk Vokal Grup 

    Lagu-lagu modern yang awalnya dinyanyikan secara solo atau tunggal, dapat digubah menjadi lagu yang dapat dinyanyikan secara vokal grup. Tentu saja dengan mengaransemen lagu tersebut sedemikian rupa sehingga indah untuk dinyanyikan secara vokal grup. 

a. Menentukan Lagu yang Akan Digubah

    Tentukan lagu yang memiliki bentuk lagu yang sederhana. Misalnya, dengan pola AB AB atau ABC ABC. Artinya bait akan diulang-ulang dengan pengulangan yang sama. 

b. Mengaransemen Lagu Menjadi Konsep Vokal Grup

  • Intro
  • Pembagian Tugas Suara
  • Improvisasi
  • Akhir Lagu

2. Mengemas Karya Musik dalam Bentuk Akapela

    Akapela (acappella) adalah teknik bernyanyi bersama yang tidak diiringi alat musik. 

    Pembagian suara dalam teknik akapela terdiri atas, lead I, vokal iringan I, vokal iringan II, vokal iringan III, bariton, bass, dan perkusi (jika diperlukan). 

3. Mengemas Karya Musik dalam Bentuk Kanon 

    Kanon merupakan teknik komposisi yang memanfaatkan melodi dengan satu atau lebih tiruan dari melodi yang dimainkan setelah diberikan durasi/waktu (misalnya, sisa kuartal, satu ukuran, dan lain-lain). 

    Melodi pertama disebut pemimpin (dux), sedangkan melodi imitatif (tiruan) yang dimainkan dengan suara berbeda disebut pengikut. 


Baca Juga:

Posting Komentar untuk "Menciptakan Musik Sederhana (Seni Musik X/1) Part 2"