Apresiasi terhadap Keragaman Musik Asia (Seni Musik Kelas VIII/2) Part 1
Asia merupakan benua terbesar atau terluas di dunia. Asia mengenal kebudayaan sejak 3.000 tahun Sebelum Masehi. Nenek moyang bangsa Indonesia juga merupakan pendatang dari negeri yang diawali oleh bangsa tertua. Terbukti bahwa pengenalan nada pada musik rata-rata hampir sama, yaitu pentatonis, bahkan alat musik pun telah dipengaruhi dari negara-negara tersebut.
Materi
A. Ragam dan Lagu Musik Mancanegara (Asia Tenggara)
B. Ragam Lagu dan Karya Musik Asia
C. Bernyanyi Bersama Lagu Mancanegara (Asia)
A. Ragam dan Lagu Musik Mancanegara (Asia Tenggara)
1. Musik Thailand
a. Musik Piphat
Ada beberapa jenis ansambel piphat mulai dari ukuran dan orkestrasi. Setiap jenis biasanya disesuaikan dengan tujuan upacara tertentu. Gong-chime secara tradisional dikaitkan dengan pemakaman dan kremasi upacara dari kelompok etnis Mon.
b. Musik Mor Lam
Mor lam adalah musik rakyat yang dominan di wilayah Isan utara-timur Thailand. Musik ini berkembang pada kehidupan masyarakat miskin di pedesaan. Hal ini ditandai dengan cepat-api, vokal berirama funk untuk perkusi.
c. Musik Luk Thung
Luk thung atau phleng luk thung diartikan sebagai “anak dari lagu alam terbuka”, sering disebut sebagai musik country khas Thailand. Luk thung adalah genre musik yang dihasilkan dari proses akulturasi yang terjadi pada masa Perang Dunia II di kawasan tengah Thailand. Genre musik ini merupakan turunan dari phleng Thai sakon, yang dikembangkan pada awal abad ke-20.
2. Musik Kamboja
Musik Kamboja berasal dari perpaduan tradisi budaya yang berasal dari Kekaisaran Khmer kuno, India, Cina dan suku asli yang tinggal di daerah itu sebelum kedatangan orang India dan Cina. Budaya di Kamboja dipengaruhi oleh agama Buddha. Musik Kamboja dipengaruhi oleh bentuk-bentuk kuno dan bentuk-bentuk Hindu. Musik Khmer klasik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pin gambut, phleng kar, dan mahori, yang semuanya terkait dengan tarian keagamaan.
3. Musik Filipina
Musik tradisional Filipina mencerminkan kehidupan masyarakat Filipina yang umum, kebanyakan pedesaan. Musik tradisional sebagian besar menggunakan tangga nada diatonis daripada tangga nada pentatonis, kecuali musik ritual masyarakat adat. Musik tradisional Filipina mencerminkan sejarah negara itu sebagai wadah peleburan berbagai budaya.
Musik Filipina memiliki melodi yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Timur. Musik tradisional Filipina, antara lainNyanyian Hudhud Suku Ifugao
Harana dan Kundiman
Baca Juga:
Apresiasi terhadap Alat Musik Daerah (Seni Musik VIII/1) Part 1
Apresiasi terhadap Alat Musik Daerah (Seni Musik VIII/1) Part 2
4. Musik Malaysia
Pada dasarnya, musik tradisi Malaysia dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Musik tradisional dan musik rakyat yang berkembang sebelum era kolonial dan tetap ada dalam bentuk lagu, tarian, dan musik teater.
b. Musik akulturasi yang berkembang selama dan setelah masa Portugis (abad XVI). Musik ini adalah melalui proses asimilasi berbagai macam unsur musik lokal dan Arab, Persia, India, China, dan musik Barat.
5. Musik Burma (Myanmar)
a. Musik Hsaing Waing
Hsaing waing merupakan ansambel tradisional yang populer di Burma. Musik ansambel tradisional ini pada dasarnya menggunakan gong dan drum dengan berbagai jenis ukuran yang berbeda serta berbagai alat musik pukul lainnya, sesuai dengan musik yang akan dibawakan.
b. Saung Gauk
Saung gauk merupakan alat musik tradisional Myanmar. Saung gauk ini juga sering disebut sebagai harpa burma. Saung gauk termasuk dalam kategori alat musik kuno yang tidak mudah didapatkan. Alat musik ini diperkenal-kan pada awal 500 Masehi dari India Tenggara.










Posting Komentar untuk "Apresiasi terhadap Keragaman Musik Asia (Seni Musik Kelas VIII/2) Part 1"
Posting Komentar