Bernyanyi Bersama (Paduan Suara) (Seni Musik VII/2) Part 1

 

Apersepsi

    Gambar di atas merupakan pertunjukan paduan suara Indonesia di Italia pada tahun 2016. Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada ini berhasil meraih prestasi membanggakan. Mereka berhasil menempati posisi runner-up di ajang Rimini International Choral Competition. Tidak tanggung-tanggung, kontingen ini menyabet dua kategori langsung, yaitu kategori Sacred Music dan Folk Choirs.

Materi:

A. Paduan Suara/Choral/Koor

B. Bentuk-Bentuk Paduan Suara

C. Vokalisi Paduan Suara

D. Bernyanyi Mengikuti Aba-Aba (Dirigen)


A. Paduan Suara/Choral/Koor

    Pengertian paduan suara adalah penyajian musik vokal yang terdiri atas 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang dibawakan.

    Apabila menyanyi hanya dengan satu suara saja, paduan suara tersebut disebut unisono. Kelompok paduan suara dapat diiringi dengan alat musik atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut bernyanyi secara acapella.

1. Sejarah Paduan Suara

    Jika dilihat sejarahnya, perkembangan paduan suara sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi pada masa Yunani Kuno. Pada masa itu, paduan suara lebih identik dengan ritual keagamaan.

2. Klasifikasi dalam Paduan Suara

a. Level 1 (Penguasaan Materi)

    Selain demi menampilkan yang terbaik, penguasaan materi bermanfaat untuk meminimalisir kejadian atau hal yang tidak diinginkan, misalnya kesalahan dalam pengucapan, keterlambatan, dan sejenisnya.

b. Level 2 (Interpretasi)

    Interpretasi adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan atau berurutan.

c. Level 3 (Ekspresi)

    Ekspresi adalah salah satu jenis bahasa nonverbal, yang menggunakan satu atau lebih gerakan pada otot wajah, untuk mengungkapkan emosional seseorang terhadap suatu hal. Dalam paduan suara, para anggota dituntut untuk bisa menciptakan ekspresi yang relevan dengan tema dari lagu yang dinyanyikan.


B. Bentuk-Bentuk Paduan Suara

    Paduan suara merupakan sajian musik vokal oleh beberapa orang dengan memadukan berbagai jenis suara (timbre) menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat mengungkapkan jiwa lagu yang dinyanyikan.

1. Bentuk Paduan Suara Berdasarkan Usia

a. Paduan Suara Anak-Anak

    Suara anak laki-laki dan perempuan cenderung mempunyai timbre yang sama, dengan ciri suara yang ringan serta sedikit melengking. Jenis suara anak dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan range vokal (ambitus), yaitu jenis suara anak rendah dengan kisaran nada a– d’ dan jenis suara anak tinggi dengan kisaran nada c – f ’.


b. Paduan Suara Dewasa

    Timbre atau warna suara pada usia dewasa antara suara perempuan dan suara laki-laki mempunyai perbedaan yang cukup jelas sehingga bisa digolongkan ke dalam beberapa jenis suara dimana penggolongan ini didasarkan atas range vokal serta gender atau jenis kelamin.


2. Bentuk Paduan Suara Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis suara dari setiap jenis kelamin tersebut dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan atas range vokal (ambitus).

a. Suara Perempuan

  • Suara perempuan tinggi (sopran) 
  • Suara perempuan sedang (mezzo-sopran) 
  • Suara perempuan rendah (alto)

b. Suara Laki-laki

  • Suara laki-laki tinggi (tenor) 
  • Suara laki-laki sedang (bariton)
  • Suara laki-laki rendah (bass)

3. Bentuk Paduan Suara Berdasarkan Jenis Suaranya

    Berdasarkan jenis suaranya paduan suara dibedakan atas berikut ini.

  • Paduan Suara Campuran
  • Paduan Suara Wanita
  • Paduan Suara Pria
  • Paduan Suara Anak

Posting Komentar untuk "Bernyanyi Bersama (Paduan Suara) (Seni Musik VII/2) Part 1"