Apresiasi terhadap Keragaman Lagu Daerah (Seni Musik Kelas VIII/1) Part 2
C. Gaya dan Teknik Bernyanyi Lagu Daerah
1. Teknik Keroncong
a. Luk
Luk merupakan nada hias semacam legato yang dinyanyikan dengan dilengkungkan sebelum menuju ke nada yang seharusnya (nada pokok).
b. Gandul atau Mulur-Mungkret
Gandul, yaitu cara bernyanyi dengan ritme sebagai patokan mundur 1/2 ketuk dari hitungan ritme bas, tetapi jatuhnya ketukan akan pas pada frase akhir.
c. Cengkok
Cengkok merupakan hiasan pada nada pokok yang bergerak naik kemudian bergerak turun dan kembali lagi ke nada pokok. Cengkok dalam musik klasik disebut juga dengan gruppetto.
2. Teknik Nyinden
Ada beberapa teknik ornamentasi vokal dalam sindhen.
a. Eur-eur, yang berarti suara ditekan atau dicekik ditenggorokan dengan tempo cepat.
b. Ombak, hampir sama seperti eur-eur, tetapi lebih pelan.
c. Leotan atau mengkelung atau cengkok cekung, artinya dua nada yang bersambung.
d. Eluk, prinsipnya sama dengan leotan, tetapi hanya digunakan di akhiran atau permainan napas akhir agar terkesan tidak ngerem nada dengan fals.
e. Gerewel, istilahnya lika-liku bahasa Jawa-nya gregelan yang biasanya memiliki dua nada atau lebih sehingga terasa lebih indah.
f. Golosor, sama dengan lika-liku atau gregel hanya ini lebih kaya nada tinggi turun.
g. Beubeut, yaitu identik dengan hentak atau nada kejut yang lantan.
3. Teknik Melayu
Yang menarik dari aliran musik Melayu terletak pada susunannya yang terdiri atas lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari dan penuh dengan pesan moral yang diisi dengan vokal khas cengkok Melayu dan aransemen musik yang tersusun rapi. Popularitas seorang penyanyi Melayu didukung kuat oleh karakter vokal dan kemampuan melakukan hiasan-hiasan melodi ini yang berfungsi untuk memperindah sebuah melodi lagu. Tanpa hiasan cengkok dan grenek melodi akan terasa kaku dan kurang memberikan karakter gaya bernyanyi lagu Melayu yang khas.
D. Bernyanyi Bersama Lagu Daerah
1. Bernyanyi secara Vokal Grup
a. Ciri-Ciri Vokal Grup
1) Jumlah anggota vokal grup, yaitu 3–8 orang.
2) Tidak dipimpin dirigen sehingga komunikasi antara penyanyi lebih bebas langsung ke arah penonton.
3) Secara umum, aransemen vokalnya bebas dan dalam membawakan lagu dapat lebih ekspresif.
4) Menggunakan improvisasi yang dominan.
5) Vokal grup dapat diiringi musik atau tidak diiringi musik (a capella).
b. Tahapan Berlatih dalam Bernyanyi Vokal Grup
1) Pastikan bahwa para peserta didik mengenal dan menguasai dengan baik melodi pokok lagu yang akan dimainkan.
2) Peserta didik menguasai dengan baik tangga nada lagu yang dinyanyikan. Apakah tangga nada lagu tersebut diatonis major atau minor, pentatonik (pelok atau slendro)?
3) Peserta didik agar menyanyikan lagu di dalam jangkauan wilayah nada yang nyaman, tidak ketinggian dan kerendahan.
4) Peserta didik diajarkan membaca notasi angka atau notasi balok. Memperhatikan tanda-tanda dinamika, tempo, dan lain sebagainya agar pesan lagu dapat diekspresikan.
5) Dibentuk kelompok tiap suara untuk berlatih pada bagian masing-masing. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebelum memulai latihan sebuah lagu, kepada anggota vokal grup tetap perlu diperhatikan agar dilatih, antara lain pemanasan, teknik pernapasan, dan vokalisi.
c. Teknik dalam Membentuk Tim Vokal Grup
1) Variasi Warna Suara
2) Minat Anggota
3) Teknik Bernyanyi
4) Kompak
5) Keterbukaan Setiap Anggota
2. Apresiasi Pengarang Syair Lagu Ondel-Ondel
Lagu Ondel-Ondel memiliki makna ungkapan kebanggaan terhadap seni budaya yang dimiliki khususnya ondel-ondel sebagai kekayaan budaya yang harus dilestarikan. Lagu Ondel-Ondel diciptakan oleh Djoko Subagyo dan dipopulerkan oleh Benyamin.




Posting Komentar untuk "Apresiasi terhadap Keragaman Lagu Daerah (Seni Musik Kelas VIII/1) Part 2"
Posting Komentar